B Mengembangkan Makna Isi dan Nilai Hikayat Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini; 2. menjelaskan kesesuaian kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dengan menggunakan teks eksposisi.
Namunhikayat dari kontemplasi bukanlah untuk merutuk masa lalu. Ia hadir agar kita bisa belajar dari kesalahan, dan menjadi insan yang lebih hebat lagi di masa yang akan datang. Hikayat dari kontemplasi adalah bukan untuk mengurung diri dengan dikelilingi penyesalan, melainkan sebagai titik balik untuk melakukan aksi untuk memperbaiki diri. B Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: 1. mengidentifikasi nilai-nilai dalam hikayat yang masih sesuai dengan kehidupan saat ini; 2. menjelaskan kesesuaian kesesuaian nilai-nilai dalam hikayat dengan kehidupan saat ini dengan menggunakan teks eksposisi. Dalamhikayat, semua unsur alur tersebut harus ada dan penempatannya harus runtut, mulai dari pengenalan hingga penyelesaian masalah. 6. Gaya. Adalah cara pengarang menyampaikan sebuah hikayat. Agar penyampaiannya menarik, seorang pengarang biasanya menggunakan berbagai macam-macam majas, seperti macam-macam majas perbandingan, macam-macam A Mengidentifikasi Nilai-nilai dan Isi Hikayat B. Mengembangkan Makna (Isi dan Nilai) Hikayat C. Membandingkan Nilai dan Kebahasaan Hikayat dengan Cerpen D. Mengembangkan Cerita Rakyat ke dalam Bentuk Cerpen i ii xiii 1 7 9 22 32 43 51 53 63 67 75 79 81 85 93 98 105 107 125 127 139 Bahasa Indonesia v
nilainilai dalam hikayat disebut juga nilai ekstrinsik. nilai-nilai tersebut sebagai berikut: 1. nilai religi (agama) nilai agama adalah nilai yang berkaitan dengan ajaran agama. nilai religi ditandai dengan penyebutan nama Tuhan, makhluk ghaib, dosa, pahala, surga dan neraka.
ďťżA Karakteristik Hikayat Indera Bangsawan. 1. Anonim, yaitu tidak dikenal nama pengarangnya. 2. Istana sentris, yaitu mengisahkan tokoh yang berkaitan dengan kehidupan istana / kerajaan. 3. Bersifat statis, artinya tidak mengalami perubahan atau perkembangan. 4. Bersifat komunal, artinya menjadi milik masyarakat.
1 mengidentifikasi nilai-nilai dan isi hikayat, 2. mengembangkan makna (isi dan nilai) hikayat, 3. membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat (hikayat) dan cerpen, 4. mengembangkan hikayat ke dalam bentuk cerpen. Adapun manfaat kompetensi tersebut dalam proses pembelajaran adalah peserta D02UR.
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/307
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/141
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/387
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/220
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/188
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/5
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/353
  • 3hk7ofo2cm.pages.dev/215
  • bagaimana mengembangkan makna dalam hikayat